Friday, February 13, 2009

Tipe Pemilih Pemilu

Dalam pemilu di Indonesia baik presiden maupun kepala daerah, kita melihat ada beberapa fenomena dari pemilih dalam menentukan pilihannya, yakni:
1. Pemilih yang merupakan pendukung setia sebuah partai politik, pemilih ini tidak peduli dengan calon yang diajukan/dicalonkan oleh partai politiknya karena menurut mereka calon yang diajukan partai politiknya merupakan calon yang terbaik menurut partai mereka. Militansi ini dapat ditemukan setidaknya dua partai politik di Indonesia, untuk kelompok Nasionalis-Sekuleris yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan kelompok Islam yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
2. Pemilih yang mendasarkan pilihan pada jejak langkah kandidat pemilu, mereka akan melihat dari berbagai segi baik pendidikan, akhlak/moral, dan pengalaman dalam kegiatan organisasi maupun politik, sosial dan ekonomi. Kelompok ini dihuni oleh kelompok kelas menengah-atas yang rata-rata lulusan penguruan tinggi dan jumlahnya tidak terlalu signifikan dalam masyarakat pemilih di Indonesia.
3. Pemilih yang hanya melihat dari penampilan fisik dari seorang kandidat, pemilih ini dalam menentukan pilihannya berdasar atas emosi mereka. Mereka tidak peduli dengan kapabilitas dari seorang calon untuk menjalankan fungsinya sebagai abdi negara maupun masyarakat, yang mereka lihat dari fisiknya semata seperti tampan, terkenal/selebritis, dan mempunyai cerita hidup yang membuat haru atau rasa kasihan. Pemilih tipe ini merupakan mayoritas dari pemilih di Indonesia.
Bila kita lihat tipe-tipe pemilih di Indonesia, maka kita mendapatkan bahwa pemilih yang mendasarkan pilihan menurut emosilah yang mayoritas, sehingga tidak heran kalau kita tidak mendapatkan seorang pemimpin yang diharapkan untuk meningkatkan tingkat kualitas kehidupan kita. Hal merupakan konsekwensi dari pilihan kita yang hanya berdasar atas suka dan tidak suka bukan berdasar atas kapabilitas dan integritas seseorang dalam menjatuhkan pilihannya.
Fenomena ini tentunya tidak bisa kita biarkan begitu saja, tugas sebagian oranglah untuk menyadarkan masyarakat dalam menentukan pilihannya karena pilihan yang salah akan membawa derita bagi masyarakat khususnya masyarakat golongan bawah. Tugas ini dibebankan kepada orang-orang yang mengerti tentang proses politik atau orang-orang yang mendapatkan pendidikan yang baik, tidak harus lulusan universitas ataupun sarjana politik, mereka harus turun kelapisan masyarakat dengan membawa misi untuk mendidikan masyarakat mengerti apa yang harus mereka pertimbangkan dan lakukan dalam menghadapi peristiwa politik. Dengan pengetahuan yang baik mengenai proses politik, masyarakat akan lebih rasional dalam menentukan pilihannya dan bila fenomena ini terjadi akan membawa dampak yang bagus untuk mendapatkan calon pemimpin yang selama ini diharapkan masyarakat sebagai ratu adil yang bisa menuntaskan segala permasalahan bangsa ini, yang sudah lama dalam jurang kenistaan disegala bidang yang nampaknya tidak ada ujungnya.
Kedewasaan dalam menentukan pilihan merupakan salahsatu jalan dari sejumlah jalan yang ada, untuk mengembalikan kehormatan dan kejayaan negara-bangsa ini seperti kejayaan kerajaan-kerajaan besar yang ada sebelum berdirinya negara ini.

1 comment: